Uji T Dependen (Berpasangan)

Written By Malonda Gaib on Senin, 21 Maret 2011 | 21.3.11

Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang dependen. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan berat badan sebelum mengikuti proram diet dan berat badan setelah mengikuti program diet.
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang harus dipenuhi, yaitu :

  1. Datanya berdistribusi normal.
  2. Kedua kelompok data dependen (berpasangan)
  3. variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok).
Rumus yang digunakan, sebagai berikut :


KETERANGAN :

δ = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1

Contoh :
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat captoril dengan dosis 6,25 mg. Pasien diukur
tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%. Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.

Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175 


1. HIPOTESIS :

Ho : δ = 0 (Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum dibandingkan sesudah dengan pemberian Catopril)

Ha : δ ≠ 0 (Ada perbedaan tekanan darah sistolik setelah diberikan Catopril dibanding sebelum diberikan obat)


2. STATISTIK UJI

Uji T dua sampel berpasangan (Uji T Dependen)

Perhitungan :
Diperoleh :

δ : -35 -36 -30 - 37 0 -30 5 - 28 35 -16
δrata-rata = -17,2
S = 23,62

n = 10



t =    δ    =       - 17,2         =       - 17,2          =       -17,2     
     S/n         23,62/10          23,62/3,162               7,469
             
              =    -2,302


Df = n - 1 = 10-1 = 9
Dilihat pada tabel t pada df = 19, t = 2,302 diperoleh Pvalue < 0,0253.

3. KEPUTUSAN
Dengan α = 0,05, maka Pvalue < α, sehingga Ho ditolak

4. KESIMPULAN
Tekanan Darah sistolik setelah pemberian Catopril terbukti bermakna atau signifikan berbeda dibandingkan sebelum pemberian catropil.
 

13 komentar:

Anak Kambieng coelloendh mengatakan...

maaf saya mahasiswa tingkat akhir.. boleh tau ga ini sumbernya dari mana.. makasih :)

Malonda Gaib mengatakan...

@AKC: sebetulnya ini adalah catatn kuliah saya..:), salah satu sumber buku yang saya pakai adalah "Statistik Kesehatan" oleh Luknis S, dan Sutanto Priyo Hastono

Unknown mengatakan...

sya mau tanya,,, kalau misalnya penelitian mengenai hubungan pemakaian masker dengan nilai arus puncak ekspirasi, dimana pemakaian masker merupakan skala nominal(ya, kadang-kadang,tidak) dan nilai arus puncak ekspirasi merupakan skala rasio (diukur dalam %), analisis bivariat yg digunakan apa ya????

Malonda Gaib mengatakan...

@Ika : uji anova bisa.

Malonda Gaib mengatakan...

@Ika : uji anova bisa.

Unknown mengatakan...

Mas saya mw nanya... saya mahasiswa dngan penelitian eksperimen yaitu pre test kemudian perlakuan dan post test... skalanya nominal pengaruh n tdk pengaruh, skla yg kedua ordinal baik sedang rendah...nah sya bingung untuk analisa nya pkai apa ya mas??

Unknown mengatakan...

kak mau tanya ini dari buku apa ya?

Abdillah Mochamad S mengatakan...

Cara hitung standar deviasi Dr deviasi gmn.. bisa tolong dijabarkan? Berdasarkan help please

Unknown mengatakan...


Df = n - 1 = 10-1 = 9
Dilihat pada tabel t pada df = 19, t = 2,302 diperoleh Pvalue < 0,0253.

Maaf bisa tolong di jabarkan caranya yg itu?

Unknown mengatakan...

apakah uji berpasangan sma dengan uji t dependen?

Unknown mengatakan...

Pak Malonda Keren......

Rsma mengatakan...

Kak mau tanya didapat dimana S=23,62?

nana mengatakan...

tapi itu jawabannya bener ga?

Posting Komentar